Kekuasaan, kedudukan dan jabatan,
merupakan sebuah kepercayaan rakyat terhadap pemimpinnya. Namun dalam
perjalanan sejarah sistem kekuasaan, kekaisaran, kerajaan dan
kepresidenan, setiap bangsa memiliki peristiwa yang pahit, terutama
dialami oleh para mantan penguasa. Hardikan dan kecaman dari rakyat atau
pihak yang membenci bahkan dialami oleh keluarga dan kerabatnya. Di
masa dulu para penguasa yang dianggap lalim, lalai, dan khianat,
kebanyakan berakhir dengan kematian yang mengenaskan. Berikut
uniknya.com merangkum 5 raja yang tewas mengenaskan di masa lalu:
1. Dimasak dan Dimakan
György Dózsa bukanlah
seorang raja sebuah kerajaan, melainkan seorang pemimpin kelompok
penjahat yang berhasil menguasai Hungaria di abad ke 16. Namun nasib
sial menimpanya ketika rakyat Hungaria berhasil menggulingkan kekuasaan
dan menangkapnya, sang penguasa lalim itu disiksa secara kejam. György
Dózsa dipaksa menduduki singgasana dan mahkota besi yang panas.
Sementara György merasakan panasnya ‘kekuasaan’, seorang pelayan
membawa tang panas untuk merobek kulit dan membakar organ dalam
tubuhnya. Yang paling keji dari kisah penyiksaan raja lalim ini adalah
ketika adegan tersebut di akhiri dengan menikmati sajian hidangan
daging. Para penyiksa memaksa salah satu dari teman dekat, kepercayaan
György untuk memakaan daging bakar yang berasal dari tubuh sang raja.
Mereka yang menuruti kehendak –memakan daging György, kemudian
dibebaskan.
2. Dituangi Emas Cair
Saat itu bangsa Persia berhasil merebut
kekuasaan Bangsa Romawi, yang dipimpin oleh Publius Licinius Valerianus
Augustus (253-260 Masehi), Raja Roma tersebut pun dijadikan sebagai
tawanan perang untuk beberapa tahun hingga kemudian ia tewas.
Beberapa rumor mengenai kematiannya pun
tersebar, sebuah rumor yang memang selalu hidup di dalam kehidupan para
raja dan kekaisarannya. Salah satu rumor yang tersebar, dikabarkan
kematian Valerianus tersebut diakibatkan oleh siksaan yang dilakukan
penguasa Persia, Shapur, menuangkan cairan emas yang panas ke dalam
tenggorokan Valerianus. Tidak hanya melakukan siksaan itu saja, Shapur
pun memasang banyak jerami di tubuh Valerianus dan memanjangnya seperti
trofi. Kematian serupa pun dialami oleh gubernur Spanyol di Ekuador pada
abad ke-16.
3. Dibekam Bantal
Tiberius meninggal di
Misenum, 16 Maret 37 SM, di usia 77 tahun. Sebuah catatan yang ditulis
oleh Tacitus, kematian sang kaisar tersebut disambut rakyatnya dengan
sukacita, namun suasana kegembiraan tersebut berubah menjadi kesunyian
setelah mereka mengetahui bahwa sang kaisar mati dibunuh oleh Caligula
yang dibantu oleh Macro. Walaupun cerita ini hanya berupa warisan lisan
belaka, tidak dicatat oleh sejarawan lainnya, namun hal ini merupakan
sebuah indikasi, bagaimana golongan senator sangat berperan dalam setiap
kematian seorang kaisar, untuk mengangkat kaisar lainnya.
Kematian Tiberius disebabkan oleh
cekikan (sesak nafas) yang diakibatkan oleh bekaman bantal yang
dilakukan Caligula. Namun para senator dikabarkan enggan menyelidiki
kematian Tiberius yang penuh kejanggalan. Bahkan mereka mengkremasi
jasad Tiberius dan abunya di simpan di Komplek pemakaman Agustus.
4. Dimakan Belatung
Galerius (Kaisar Roma yang berkuasa di
tahun 305 hingga 311 Masehi), seorang kaisar yang dikenang dalam
sejarah sebagai salah salah satu penguasa yang tidak disukai oleh para
agamwan, bukan itu saja ia pun tidak disukai karena idenya yang meubah
nama Kekaisaran Roma menjadi Kekaisaran Dacian.
Ia meninggal akibat penyakit yang
dideritanya, komplikasi antara kaker perut dan infeksi pada organ
genital. Mungkin penyakit terakhir yang dideritanya terlihat menyakitkan
mengenaskan, karena organ genitalnya digerogoti oleh belatung dan
cacing. Menurut catatan, infeksi genitalnya itulah yang merenggut
nyawanya.
5. Ditikam Saat Buang Air Kecil
Kaisar Roma yang satu ini bernama
Caracalla, ia berkuasa dari tahun 198 hingga 217 Masehi. Caranya
menjalankan kekuasaan salah satunya adalah dengan membebaskan semua
orang menjadi bagian (rakyat) dari Kekaisaran Roma, namun demikian ia
memasang nilai pajak yang tinggi.
Kematiannya bermula saat dirinya sedang
berada dalam perjalanan pulang dari Odessa, untuk melanjutkan peperangan
dengan bangsa Parthia (Parsi,Persia). Namun nasib sial menimpanya,
ketika itu (8 April 217 SM) Carcalla meminta pengawalnya untuk menepi di
sekitar wilayah Carrhae untuk melakukan buang air kecil. Dan saat ia
tengah melakukannya, seorang perwira bernama Julius Martialis menikamnya
dari belakang hingga sang kaisar pun tewas. Herodian mengatakan
Martialis melakukan pembunuhan tersebut akibat Caracalla telah menghukum
mati adiknya (Cassius Dio) yang tidak bersalah. Namun ada versi lain
yang menyatakan, Martialis tidak mengalami promosi kenaikan pangkat
dalam karir militernya, sehingga ia membunuh sang kaisar. (**)
Komentar
Posting Komentar